Kemuliaan Al Quran Yang Wajib Direnungkan dan Dipahami

sumber gambar : malayalam
Al Qur'an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan saat malam yang penuh kemuliaan tepatnya pada bulan Ramadhan yang disebut dengan malam Lailatul Qadar. Dimana malam tersebut diketahui lebih baik dari seribu bulan.

Melihat akan keistimewaannya Al Qur'an sengaja tidak diturunkan sekaligus melainkan secara berangsur-angsur agar dapat dibacakannya secara perlahan-lahan kepada manusia agar dapat lebih memahami dan keberangsuran tersebut banyak yang diturunkan berkenaan dengan beberapa peristiwa agar lebih merasuk kedalam hati manusia yang mendengarkannya, sebagaimana firman Allah SWT : 

وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيل

"Dan Al-Qur'an telah kami turunkan dengan berangsur-angsur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian - demi bagian" (QS. Al-Isra : 106).

Namun demikian Al Qur'an diturunkan sekaligus secara keseluruhan dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam lailatul qadar, baru kemudian diturunkan kedunia secara berangsur-angsur atau bagian demi bagian.

Penyampaian wahyu Al-qur'an kepada Nabi Muhammad SAW berangsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, setelah diangkatnya Muhammad sebagai Nabi sekaligus Rasul tepat pada umur 40 tahun, yaitu selama Rasulullah SAW tinggal di Mekkah dan sebagaian di Madinah.

Kemuliaan Al-quran dapat dilihat bahwa Alqur'an tersebut tidak terbatas ruang dan waktu, Al-Qur’an memberikan kemungkinan-kemungkinan arti yang tidak terbatas. Kesan-kesan yang diberikan oleh ayat-ayatnya mengenai pemikiran dan penjelasan pada tingkat wujud adalah mutlak. Dengan demikian ayat selalu terbuka (untuk interpretasi) baru, tidak pernah pasti dan tertutup dalam interpretasi tunggal”. Maka tidaklah berlebihan jika Al-Qur’an diibaratkan seperti lautan yang tak bertepi, karena kandungan maknanya sangat luas.
Sebagaimana yang diungkapan oleh Dr. Darraz bahwa “ayat-ayat Al-Qur’an itu bagaikan batu permata yang setiap sudut-sudutnya dapat memancarkan berbagai ragam cahayanya. 
Cahaya-cahaya yang dipancarkannya itu tidak sama kesannya pada masing-masing sisi, tergantung pada sudut pandang orang yang melihatnya”.

Seorang Muslim sejati yang telah benar-benar memahami isi dari Al-Qur'an ini akan meyakini dengan sepenuh hatinya, bahwa Al-quran merupakan Kitab Suci yang diturunkan oleh Allah SWT untuk dijadikan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia QS. Al-Isra : 9). Dan merupakan penyempurna dari kitab suci yang Allah telah turunkan sebelumnya yaitu Zabur, Taurat dan Injil.

Keutamaan Al-Qur'an merupakan penyejuk dan penhidup hati manusia, sebagaimana firman Allah SWT :

رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ

"(Dialah) Yang Maha Tinggi, Yang mempunyai ‘Arsy, Yang menurunkan ruh (Al-Qur`an ) dengan perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya supaya ia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)" (Q.S. Al-Mu`min: 15).

Al-Quran sangat tepat kemuliannya karena Allah SWT sendiri telah mengaturnya dengan sesempurna mungkin Sebagaimana penuturan dari Ibnu Katsir :
أنزلَ أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرف شهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه
"Diturunkan Kitab yang paling mulia (Al-Qur`an) dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan kepada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang paling mulia sepanjang tahun, yaitu bulan Ramadhan. Dengan demikian sempurnalah Kitab suci Al-Qur`an dari berbagai sisi" (Tafsir Ibnu Katsir).

Kitab Suci Al-Qur'an tentulah akan selalu terjaga hingga akhir zaman dan tidaklah mungkin ada orang atau kelompok, bahkan manusia dan jin saling membantu maka tidak akan dapat membuatnya, karena Alqur'an merupakan kitab suci yang telah diberikan ruh oleh Allah SWT, sebagaimana Firman Allah :

قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ اْلإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْءَانِ لاَيَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْكَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

"Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al Quran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain"(QS.Al-Isra : 88).

Next. . .